Mengorbankan jiwa membela Nusa dan bangsa
Agar Ummmat seluruh bersatu raga
Bait syair di atas merupakan petikan lirik Mars lagu perjuangan Nahdlatul Wathan yang dicipatakan Maulana Syaikh Tuan Guru KHM. Zainuddin Abdul Madjid. Jika kita membaca petikan lirik “mengorbankan jiwa membela nusa dan bangsa”, lalu membayangkan kondisi Lombok pra kemerdekaan yang ditindas penjajah, yang rakyatnya berusaha bangkit, melawan penindasan, maka betapa lagu tersebut bisa kita pastikan menjadi pengobar semangat juang. Lagu di atas menjadi salah satu instrument perjuangan mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Jika berbentuk benda, maka lagu-lagu perjuangan tersebut merupakan artefak peninggalan berharga tidak saja bagi orang NW tapi berharga bagi bangsa Indonesia.
Lagu perjuangan Nahdlatul Wathan dengan judul Mars Nahdlatul Wathan, Mars NWDI, Imamuna Syafi’i, Yafata Sasak, dan Tanawwar, merupakan lagu-lagu ciptaan Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang berirama Mars. Lagu-lagu tersebut, diperkenalkan atau diajarkan kepada para santri yang diasuh Maulana Syaikh sejak Indonesia belum memproklamirkan kemerdekaannya. Dengan tekun beliau mengajarkan lagu lagu perjuangan, menanamkan jiwa patriot yang pemberani, yang rela mati demi kemerdekaan bangsa. Di ruang kelas, pembelajaran dengan menambahkan lagu di sela-sela pemberian materi, bisa menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih hangat dan santai. Maulana Syaikh menyelingi proses belajar mengajarnya dengan bait-bait lagu yang kemudian dinyayikan dengan cara bersama-sama. Menurut kajian para ahli, setiap sel di dalam tubuh manusia adalah resonator suara dan hidup dalam pola ritmis. Setiap organ memiliki siklus dan nada musical. Berbagai system dalam tubuh, akan bereaksi terhadap getaran suara seperti yang terjadi pada mental, emosi, dan kesadaran spiritual seseorang. (Djohan 2003) jika kita mengacu kepada kesimpulan tersebut, maka sangat tepatlah langkah yang dilakukan oleh maulana syaikh yang menjadikan lagu sebagai instrument belajar mengajar.
Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945, orang –orang berusaha bangkit dan berontak dari cengkraman pendindasan. Berbagai cara dilakukan. Orang-orang berjuang sesuai kemampuan dan keahliannya. Ada bergerrilya dari hutan ke hutan, ada mengantar makanan kepada para pejuang. Ada yang mengumpulan informasi, ada yang berjuang dengan pena, ada yang berjuang dengan medidik, ada yang berjuang dengan karya seni salah satunya adalah mencipta lagu pengobar semangat perjuangan.
Di berbagai tempat di Indonesia, orang berjuang berjuang Lagu juga menjadi alat perjuangan yang mendorong dan membangkitkan para santri untuk tampil berjuang membela martabat bangsa. Tradisi menyanyikan lagu-lagu mars perjuangan bagi para santri madrasah masih berlangsung hingga saat ini terutama di Ma’had Darul Qur’an Wal Hadits. Lagu-lagu yang diciptakan Maulana Syaikh, dicatat dan dinyanyikan selepas berdoa sebelum pelajaran dimulai.
Mengapa pilihan lagu jatuh kepada lagu berirama mars ? mengapa bukan jenis yang lain ? lagu berirama mars, merupakan lagu yang memiliki tempo agak cepat dan menggugah. Lagu-lagu mars yang sudah sejak lama dijadikan penyemangat oleh mereka yang berada di medan tempur. Mereka yang berada dalam korps tentara sangat familiar dengan musik berirama mars. Musik mars atau lagu mars merupakan komposisi musik dengan irama yang teratur dan kuat. Musik jenis ini secara khusus diciptakan untuk meningkatkan keteraturan dalam berbaris sebuah kelompok besar, terutama barisan tentara, dan paling sering dimainkan oleh korps musik militer. Lagu mars biasanya ditulis dalam birama genap 2/4, 4/4, tetapi kadang-kadang dalam birama 6/8, atau 2 (genap) × 3/8 dengan tempo cepat. Pada awal tahun 1500-an Musik mars modern mulai mengambil bentuknya di kalangan korps musik militer Eropa pada. Kemajuan besar ke arah musik mars modern terjadi setelah tentara Polandia dan Austria mengusir tentara Kerajaan Ottoman dari Wina dalam Pertempuran Wina 1683. Pasukan Turki meninggalkan instrumen musik seperti drum, simbal, trompet. Irama dari peralatan music itulah yang kemudian diadaptasi dan diadopsi ke dalam musik militer Eropa. Kemajuan tersebut berperan besar dalam perkembangan awal korps musik militer modern yang terdiri dari instrumen musik tiup logam, tiup kayu, dan perkusi.
Saat Perang Revolusi Amerika (1775–1783) terjadi, keberadaan korps musik militer telah menjadi sesuatu yang umum. Musik mars juga telah dibakukan menjadi tiga bentuk: mars lambat/parade, mars cepat, dan mars serangan atau cepat ganda. Pada paruh kedua abad ke-19, lagu mars sudah populer di kalangan masyarakat umum, dan mencapai puncak kepopuleran pada pertengahan tahun 1800-an hingga awal tahun 1900-an. Pada awal abad ke-20, lagu mars berkembang sebagai musik untuk hiburan luar ruang dan bahkan berdansa, setelah lagu mars telah menjadi pengiring standar untuk dansa two-step. (Wikipedia)
Di Indonesia lagu-lagu berirma mars, menjadi populer pada zaman perjuangan kemerdekaan. Mars merupakan instrument perjuangan kemerdekaan juga diciptakan organisasi Islam dipulau Jawa dan Sumatera. Kiai Maimoen Zubair meriwayatkan bahwa ketika beliau mondok di Tambak Beras dan belajar di sekolah “Syubbaanul Wathan” disana, setiap hari sebelum masuk kelas murid-murid diwajibkan menyanyikan sebuah lagu yang diciptakan oleh Kiai Wahab Hasbullah pada tahun 1934. Lagu tersebut populer dengan judul Ya Lal Wathan. Kalau tak salah saat ini lagu tersebut kerap dinyanyikan gerakan permuda Anshar sebagai bagian dari Ormas NU. Lirik Lagu Ya Lal Wathan jika diterjemahkan artinya seperti ini.
Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai bangsaku!
Indonesia negriku
Engkau Panji Martabatku
S’yapa datang mengancammu
‘Kan binasa di bawah durimu!”
Selain itu kita juga bisa menyimak ketegasan Mars NU yang secara gamblang menuliskan lirik “Berjuang trus mendampingi bangsa. Semangat menegakkan panji Islam Ahlussunnah waljama’ah, Menjaga nilai-nilai luhur yang ada, Bhineka tunggal ika, Mencipta mengembangkan budaya bangsa Indonesia” berikut syair lengkapnya :
Mars NU
Nahdlatul Ulama memanggil kita
Berjuang trus mendampingi bangsa
Semangat menegakkan panji Islam
Ahlussunnah waljama’ah
Menjaga nilai-nilai luhur yang ada
Bhineka tunggal ika
Mencipta mengembangkan budaya bangsa
Indonesia
Bersama umat bersama rakyat
Membangun nusa dan bangsa
Cinta di dada wujudkan nyata
Mewarisi cinta ulama
Nahdlatul Ulama memanggil kita
Berjuang trus mendampingi bangsa
Semangat menegakkan panji Islam
Ahlussunnah waljama’ah
Menjaga nilai-nilai luhur yang ada
Bhineka tunggal ika
Mencipta mengembangkan budaya bangsa
Indonesia
Almuhafadhatu ‘AlalQadimishshalih
Wal Akhdzu biljadidil ashlah 2 x
Kelahiran lagu-lagu mars di kalangan organisasi Islam di zaman penjajahan, menjadi semacam kesamaan “irama” strategi perjuangan yang disembunyikan. Dengan gigih kalangan pesantren di Indonesia berjuang mati-matian membela bangsa sebagai cara membela harga diri yang terkoyak. Pada ujungnya semua harapan tertuju kepada bagaimana memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia. Merebut Indonesia dari penjajah sama artinya dengan merebut harga diri. Memperjuangkan Cita-cita Proklamasi adalah memperjuangkan martabat kemanusiaan.
Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid cepat dalam menyerap trend strategi yang lakoni masyarakat pesantren di pulau Jawa dan pulau lain di Indonesia. Dera penderitaan yang dialami dan rasa takut untuk melawan adalah penyait anak bangsa yang harus diubah. Dari takut menjadi pemberani. Dari terhimpit dan terdesak menjadi merdeka. Membangu semangat melawan penjajah melalui lagu-lagu perjuanganlah yang dilakukan Maulana Syaikh sebelum strategi tempur dilaksanakan. Lagu perjuangan NW, lahir sebagai pemicu yang melahirkan pemuda-pemuda pemberani dalam berjihad membela kebenaran, membela tanah air dan merebut kemerdekaan. Jika demikian, maka bisa dipastikan bahwa proses kreatif maulana mencipta lagu-lagu bergenre mars, bukanlah tanpa tujuan. Sebuah gagasan atau ilham berkesenian biasanya lahir sesuai zamannya. Sesuai kebutuhan sosial dan rasa penciptanya. Pada zaman penjajah, dibutuhkan semangat juang yang tinggi, keyakinan yang menggelora akan adanya kemenangan, serta bara juang yang terus menyala-nyala tanpa henti. Maka dengan cerdas, maulana melahirkan lagu-lagu penyemangat yang menginspirasi lahirnya para pejuang dan pemberontak. Bayangkan saja, jika lagu-lagu mars yang tegas dan membangkitkan semangat, dinyanyikan oleh mereka yang dihimpit dan dijajah, maka rasa ingin bangkit dan melakukan perlawanan pasti tumbuh. Bisa jadi itulah salah satu sebab mengapa para santri rela ikut bertempur, melakukan penyerangan terhadap tangsi militer penjajah di Selong. Bisa disimpulkan bahwa dengan mencptakan lagu-lagu mars perjuangan, Hamzanwadi berupaya mempersiapkan Lombok sebagai daerah yang mengindonesia. Latar belakang perjuangan masyarakat Lombok menghalau penjajah yang menginspirasi lahirnya lagu-lagu perjuangan NW, membuat Mars Perjuangan NW sejajar dengan lagu Halo-Halo Bandung, Bendera Merah Putih dan lagu perjuangan kemerdekaan lainnya. () -03
SUMBER: http://opiniartikel.kampung-media.com/2017/02/09/mars-nw-dan-gerakan-merebut-kemerdekaan-ri-17511